Kalau sudah mengerti tentang website, Anda juga harus mengetahui kalau ada banyak sekali kategori website yang bisa dipilih. Walau mungkin Anda biasanya sudah memahami betul tentang jenis website yang hendak dikembangkan, tapi ada saja web developer yang ingin membuat sebuah website untuk mendapatkan pundi-pundi uang.
Mereka yang punya kemampuan untuk build beberapa website untuk investasi terutama di bidang periklanan. Pembuatan konten dilakukan dengan melibatkan rencana-rencana SEO Optimization. Bisnis yang sangat menggiurkan!
Lalu gimana sih soal pemilihan kategori website yang dimaksud ini? Yuk simak artikelnya sampai habis ya!
1. Mengetahui Kategori yang Ramai
Ada banyak tools yang bisa digunakan, tapi mungkin di sini kita hanya akan membahas salah satunya saja, yaitu keyword planner.
Lho? Ini bukannya untuk mencari kata kunci ya? Ya benar! Tetapi, Anda juga bisa menggunakan keyword planner ini untuk digunakan sebagai tools untuk mengetahui kategori yang sekiranya ramai dikunjungi oleh netizen.
Misalnya kategori otomotif, kata kunci yang ditampilkan keyword planner terkait ‘otomotif’ ternyata dicari oleh jutaan pengguna di Indonesia. Maka bisa dikatakan bahwa kategori otomotif cukup bagus untuk dipilih.
Selain itu, ada sebuah cara yang mungkin lebih mudah dilakukan. Walaupun tidak terlalu teknis, tapi cukup akurat, yaitu dengan melihat kategori-kategori yang sudah dimiliki oleh mainstream website.
Biasanya top/popular website akan menggunakan kategori yang memang sudah melewati research terbaik mereka untuk dipilih. Sehingga, tidak ada salahnya untuk Anda bisa menggunakan kategori yang sudah mereka pilih.
2. Ketahui Kompetitor
Jika Anda sudah mengetahui tentang kategori yang hendak dipilih. Langkah selanjutnya adalah mengetahui siapa saja kompetitor yang sekiranya akan Anda hadapi.
Kita harus realistis, kalau memang sulit untuk mengalahkan kompetitor-kompetitor yang ada, maka sebaiknya pilih kategori lainnya.
Di dalam dunia website mirip seperti kehidupan nyata. Jika Anda memilih untuk memulai bisnis yang sebenarnya sudah dimonopoli oleh perusahaan raksasa, tentu saja ini bisa dikatakan sebagai pilihan yang buruk.
3. Tren yang sedang popular
Walaupun tidak dianjurkan secara penuh, tapi Anda juga bisa memilih kategori berdasarkan dengan apa yang sedang tren saat ini. Banyak netizen yang mengandalkan keviralan dalam banyak hal.
Tapi juga perlu diingat kalua untuk tipe yang seperti ini biasanya tidak berlangsung lama. Anda harus mempunyai beberapa plan atau rencana cadangan untuk bisa mempertahankan website jenis seperti ini.
Jika tidak, Anda juga bisa memilih kategori ini demi mendapatkan keuntungan tertentu yang juga sifatnya sementara. Kalau jangka panjang, kita semua tahu bahwa ini bukan sesuatu yang baik.
4. Visioner
Menebak berdasarkan data-data dan research yang sudah dilakukan sehingga menemukan kategori yang kemungkinan akan banyak dicari oleh netizen di masa depan.
Dengan begini, Anda bisa memiliki kesempatan yang lebih besar dari kompetitor lainnya. Persiapan yang lebih matang akan membuat website Anda menjadi punya posisi terbaik.
5. Spesialisasi Market yang terlalu kecil
Pemilihan kategori biasanya terbagi atas 2 jenis, yaitu umum dan khusus. Nah, untuk Anda yang memilih kategori spesialisasi khusus, maka juga harus diperhatikan kalau market yang dituju tidak boleh terlalu kecil.
Memang sih untuk kategori spesialisasi ini bisa dibilang lebih gampang untuk mendapatkannya, karena website sudah terspesialisasi ke kategori khusus tersebut. Tapi kalau pengunjungnya tidak ada, kan tidak ada visitornya juga.
6. Kemampuan pembuatan konten
Kategori harus disesuaikan dengan kemampuan untuk pembuatan konten. Jangan sampai untuk pemilihan kategori sudah bagus, tapi kemampuan membuat kontennya tidak sesuai.
Kita semua tahu bahwa untuk konten merupakan hal yang utama melebihi apapun. Nyawa dari sebuah website adalah konten.