Masih ditempat yang sama dan posisi yang sama!

"Maaf!", ucap Reynand! Sembari melepaskan pelukannya.

"Tidak apa", ucap Ara.

Canggung! ya saat ini Reynand dan Ara merasa canggung setelah pelukan tadi.

"Ekhm! Apa kau ingin mandi?", tanya Reynand.

"A-aku tidak membawa baju ganti! Lagian kenapa juga kau membawaku kemari.!", ucap Ara dengan ekspresi cemberut.

"Hhhh iya aku salah,maaf ya calon istri", ucap Reynand! dengan sengaja mengoda Ara.

"Ish! Siapa juga yang calon istrimu",ketus Ara.

"Benarkah! Apa kau tidak mau menjadi istriku Hm? duda-duda begini masih perjaka loh", ucap Reynand sambil menaik turunkan alisnya.

BLUSH!

Pipi Ara merah merona dibuatnya.

"Hhhh lihat ini,kau bahkan merona hhh", ucap Reynand.

"Berhentilah menertawai ku om", ucap Ara.

Reynand melototkan matanya,dia tidak terima dipanggil om oleh Ara.

"Aku bukan om mu, memangnya kapan aku menikah dengan tantemu", ketus Reynand sembari melangkah ke kamar mandi.

"Hhhhhhh dasar om,kan umurnya beda jauh dengan aku,ya wajarlah jika aku panggil om", ocehannya Ara.

"Aku mendengarnya bocah",teriak Reynand dari dalam kamar mandi.

"Hei! Aku bukan bocah om", teriaknya Ara.

"Bagiku kau memang bocah tapi, bocah yang bisa bikin bocah", teriaknya Reynand.

"Dasar duda mesummm", teriaknya Ara.

Reynand terkekeh mendengarnya, entah kenapa rasanya ia sangat bahagia.

Sementara itu diruang makan!

"Kemana anak itu! Kenapa sampai saat ini mereka belum juga turun?...aa apa mereka sedang bergoyang mencetak berudu", ucap mommy Reynand.

"Kyaaa... lebih baik aku tidak menggangu mereka, biar berudunya cepat jadi katak wkwkwk"

Kamar Reynand.!

CKLEK!

Pintu kamar mandi terbuka.

"Apa kau tidak ingin mandi?", tanya Reynand lagi.

Sontak saja Ara menoleh ke arah Reynand.

GLEK!

Ara menelan kasar ludahnya saat melihat roti sobek milik Reynand! Bisa dibilang air liurnya hampir menetes.

"Air liurmu", ucap Reynand.

"Hah! air liur",Ara buru-buru mengelap bibirnya.

"Ish, kau menipuku ya...", ucap Ara.

"Hhhh! Habisnya kau melihatku sampai segitunya", ucap Reynand.

"Sudahlah, lebih baik aku mandi", ucap Ara dengan ketus! sembari melangkah ke kamar mandi.

"Ppthhh! lucu sekali dia", ucap Reynand.

____

"Haiss! Bagaimana ini? inikan bukan rumahku, lalu aku harus memakai apa?", ucap Ara.

"Apa dia masih ada dikamar?", ucap Ara.

Dengan sedikit ragu,Ara membuka pintu kamar mandi,ia bernafas lega karena Reynand tidak ada.

"Hups! Syukurlah jika dia sudah keluar", ucap Ara.

"Apa kau berniat ingin mengodaku nona", ucap Reynand!

"Kyaaa... k-kenapa bisa kau ada disini", ucap Ara! Sembari menyilangkan kedua tangannya dibagian dadanya.

"Why? Ini kamarku, lagian apa salahnya! satu lagi, tidak perlu berlebihan, aku sama sekali tidak tertarik dengan tubuh kerempengmu itu", ucap Reynand.

Ara melototkan matanya.

"Kau bilang apa? tubuhku kerempeng!", ucap Ara yang tidak terima.

"Iya kerempeng! Bahkan kedua bongkahanmu itu sangat kecil dan iya pantatmu juga tepos", ucap Reynand.

Ara semakin melototkan matanya.

"Kau bilang apa hah! Kecil tepos! memangnya punyamu sudah besar hah! dan satu lagi, percuma besar jika muda loyo, alias tidak kuat.!", ucap Ara yang tidak mau kalah.

Sontak saja hal itu, membuat Reynand melototkan matanya.

"Kau bilang apa tadi...", ucap Reynand sembari melangkah mendekati Ara.

"J-jangan mendekat kau", ucap Ara sembari melangkah mundur.

"Enak saja kau bilang punyaku loyo! Apa kau mau aku membuktikannya heh!", ucap Reynand! yang sudah berada tepat dihadapannya Ara.

"Me-membuktikannya!", ucap Ara.

"Yeah! Bagaimana jika aku membuktikannya denganmu", ucap Reynand deep voice.

GLEK!

Lagi dan lagi Ara menelan Kasar ludahnya.

Reynand menyeringai saat melihat ekspresi wajahnya Ara.

[BERSAMBUNG]

[Reynand Alexander]

Bab 05 [Tidak tertarik]

CINTA SANG DUDA

Comments