Rania Indani
@user3641
0Pendukung
0Pengikut

Seri Terbaru

1 Karya telah dibuat

Cinta Ogura - Episode 01

0
0
0

Chindy adalah Kakak Perempuan dari Chika sekaligus Putri Sulung dari Chintya dan Kurniawan. Saat ini dia bekerja sebagai Model & Aktris terkenal di sebuah Studio di Jakarta.


Photographer pun sekarang sedang memotret Chindy dengan pakaian wanita yang modis dan berbagai pose agar hasil fotonya bisa menjadi Cover Majalah. (JEPRET! JEPRET!)


CHINDY : "Baiklah, sudah selesai."


PHOTOGRAPHER : "Kerja bagus, Chindy. Sekarang kamu boleh istirahat!"


CHINDY : "Terima kasih."


Sementara itu, ketika di Perumahan Anggrek, di Rumah keluarga Chika, di Kamarnya Chika.


Chika adalah seorang wanita cantik yang merupakan Putri Bungsu dari Chintya dan Kurniawan sekaligus Adik Perempuan dari Chindy.


Kini ia baru saja selesai menulis Surat Lamaran Pekerjaan dan mulai merapikan berkas-berkas yang dibutuhkan untuk melamar pekerjaan. Ia juga mulai mengenakan pakaian dengan rapi seperti memakai kemeja putih, rok hitam pendek serta sepatu pantofel karena bersiap-siap untuk pergi Interview (Wawancara).


Kemudian ketika Chika telah selesai bersiap-siap, ternyata...


CHINTYA : (sambil mengetuk pintu kamar Chika dan menyahut) (TOK! TOK! TOK!) "Chika!"


CHIKA : "Ya, bu. Masuk aja!"


Chintya adalah Ibu Kandung dari Chika & Chindy serta Istri dari Kurniawan. Dia adalah seorang Ibu Rumah Tangga yang sangat menyayangi kedua putrinya dan selalu berharap bahwa mereka berdua dapat memiliki masa depan yang cerah.


Jadi ketika Chintya membuka pintu dan mulai memasuki Kamarnya Chika, ternyata...


CHINTYA : "Tumben, kamu berpakaian rapi. Mau pergi kemana?"


CHIKA : "Hari ini aku ada Interview, bu. Semoga aku diterima dan segera dapat pekerjaan."


CHINTYA : "Iya, Ibu berdo'a semoga Interview kamu lancar dan bisa dapat pekerjaan."


CHIKA : "Lagipula aku gak bisa terus-menerus bergantung pada kak Chindy. Aku juga ingin meringankan beban kak Chindy sebagai tulang punggung keluarga kita saat ini."


CHINTYA : "Maafkan Ibu dan Ayah, jika sekarang menjadi beban untuk kalian berdua."


CHIKA : "Nggak kok, justru emang udah waktunya aja aku dan kak Chindy harus menafkahi Ibu dan Ayah."


CHINTYA : "Terima kasih."


Tak lama kemudian, ada orang lain yang akan masuk ke Kamar Chika yaitu...


KURNIAWAN : (sambil mengetuk pintu Kamar Chika dan menyahut) (TOK! TOK! TOK!) "Chika!"


CHIKA : "Iya, Ayah. Masuk!"


Kemudian Kurniawan pun membuka pintu dan mulai memasuki Kamarnya Chika.


Kurniawan adalah Ayah Kandung dari Chika & Chindy serta Suami dari Chintya. Dia adalah seorang Ayah yang sudah Pensiun dan sekarang memiliki riwayat penyakit jantung.


KURNIAWAN : (bertanya kepada Chika) "Kamu mau kemana? Berpakaian rapi seperti itu."


CHIKA : "Aku mau pergi untuk Interview kerja hari ini."


KURNIAWAN : "Dimana Interview-nya?"


CHIKA : "Di sebuah kantor Dealer Mobil."


KURNIAWAN : "Lalu kamu ditempatkan di jabatan apa?"


CHIKA : "Jabatannya sebagai Sales Counter."


KURNIAWAN : "Bagus, Ayah do'akan semoga kamu diterima disana dan bisa langsung segera bekerja."


CHIKA : "Terima kasih, Ayah. Kalau begitu, aku pergi dulu!"


Chika pun mulai membawa tas dan berkas-berkas lamaran pekerjaan yang dibutuhkan sambil berpamitan kepada Chintya & Kurniawan karena harus segera pergi.


KURNIAWAN : "Hati-hati di jalan."


CHINTYA : "Kalau Interview-nya udah selesai, langsung cepat pulang!"


CHIKA : "Iya, bu!"


Kemudian Chika pun keluar dari kamarnya sekaligus juga keluar dari Rumahnya untuk pergi Interview kerja dengan menaiki Taxi Online yang telah dipesan.


Lalu sesampainya di sebuah Kantor Yayasan Penyalur Kerja, Chika pun turun dari Taxi Online tersebut kemudian...


CHIKA : (berbicara didalam hati) "Aneh, kenapa aku malah diminta untuk Interview disini? Seharusnya kan Interview-nya di Dealer. Tapi gak ada salahnya sih, coba masuk dulu aja."


Kemudian Chika pun mulai memasuki Kantor Yayasan Penyalur Kerja tersebut sehingga...


PETUGAS : "Ada yang bisa saya bantu?"


CHIKA : "Saya mau Interview kerja di Dealer Mobil."


PETUGAS : "Baiklah, tapi anda harus menyerahkan KTP (Kartu Tanda Penduduk) anda terlebih dahulu."


CHIKA : "Untuk apa?" (bingung)


PETUGAS : "Sudah, serahkan saja dulu. Setelah itu, baru bisa kami jelaskan."


CHIKA : "Ya, udah."


Chika pun mulai membuka tas dan mengambil dompetnya lalu mengeluarkan KTP miliknya serta memberikannya kepada Petugas di kantor Yayasan Penyalur Kerja tersebut.


PETUGAS : "Jadi untuk melamar pekerjaan ini sebenarnya anda tidak usah Interview, dan anda bisa langsung diterima untuk bekerja sesuai dengan jabatan yang anda inginkan."


CHIKA : "Benarkah?"


PETUGAS : "Iya, namun syaratnya KTP asli anda akan dijadikan sebagai jaminan serta anda harus membayar biaya sebesar 2 juta rupiah."


CHIKA : "Hah?! 2 juta?!" (terkejut)


PETUGAS : "Iya."


CHIKA : "Tapi saya sekarang lagi gak punya uang. Justru saya cari pekerjaan ini supaya bisa dapat uang."


PETUGAS : "Memang seperti itulah persyaratannya. Namun dijamin lamaran pekerjaan anda akan langsung diterima tanpa Interview."


CHIKA : "Kalau begitu, saya gak jadi untuk melamar pekerjaan ini."


PETUGAS : "Itu tidak bisa."


CHIKA : "Loh, kenapa??" (bingung lagi)


PETUGAS : "Karena KTP asli anda sudah berada di tangan Petugas, jadi mau tidak mau, anda harus tetap membayar biayanya."


CHIKA : "Gak bisa gitu dong!" (protes)


PETUGAS : "KTP asli anda tidak akan dikembalikan sebelum anda membayar biayanya, meskipun anda tidak jadi untuk melamar pekerjaan ini."


CHIKA : (berbicara didalam hati) "Aduh, sekarang aku harus gimana?"


Kemudian Chika pun meminta waktu sebentar untuk keluar dari kantor Yayasan Penyalur Kerja tersebut karena ingin melakukan sesuatu, yaitu...


CHIKA : (berbicara didalam hati) "Sebenarnya aku gak mau minta bantuan ke kak Chindy. Tapi apa boleh buat, terpaksa deh..."


Chika pun terpaksa mengeluarkan HP (Handphone) miliknya dari dalam tas dan mulai menelepon Chindy.


Disisi lain, kebetulan Chindy masih istirahat dari pekerjaannya di Studio dan tiba-tiba dia mendapat telepon dari Chika di HP-nya. (KRINGG!! KRINGG!!)


CHINDY : (berbicara didalam hati dan kebingungan) "Telepon dari Chika??"


Kemudian Chindy pun mulai mengangkat telepon tersebut dan...


CHINDY : "Halo."


CHIKA : "Halo, kak Chindy."


CHINDY : "Iya, ada apa?"


CHIKA : "Aku boleh minta uang, gak? Sama kakak."


CHINDY : "Minta uang untuk apa?"


CHIKA : "Untuk bayar biaya lamaran pekerjaan, soalnya KTP aku sekarang lagi ditahan sama petugas."


CHINDY : "Kok bisa, sih?! (terkejut) Yang namanya lamaran pekerjaan itu seharusnya gak dipungut biaya apapun! Kalau begini jadinya, Kakak juga yang repot pas kamu kena penipuan lowongan kerja."


CHIKA : "Maafin aku, kak. Tapi aku gak tahu harus gimana lagi supaya KTP aku bisa balik."


CHINDY : "Emangnya kamu disuruh bayar berapa?"


CHIKA : "Bayar 2 juta."


CHINDY : "2 juta?! Yang benar aja!" (kaget dan marah)


CHIKA : "Makanya itu aku minta uang sama Kakak. Karena kalau minta uang ke Ayah dan Ibu, kan gak mungkin."


CHINDY : "Tapi 2 juta itu bukan uang yang sedikit."


CHIKA : "Terus terang juga, aku gak mau bayar biayanya. Tapi KTP asli aku udah keburu diambil dan ditahan sama Petugas. Jadi mau gimana lagi?"


CHINDY : "Seharusnya kamu tuh udah curiga dari awal pas dimintai KTP asli. Soalnya Petugas itu pasti cerdik dan selanjutnya kamu disuruh bayar meskipun kamu gak jadi melamar pekerjaan."


CHIKA : "Terus sekarang harus gimana? Soalnya KTP asli itu penting buat aku."


CHINDY : "Makanya pas melamar pekerjaan, biasanya yang dimintai itu Fotocopy KTP, bukan KTP aslinya. Jadi seharusnya kamu jangan kasih dong!"


CHIKA : "Iya, aku minta maaf. Tapi sekarang udah terlanjur, jadi harus gimana?"


CHINDY : "Ya, udah gini aja deh. Sekarang Kakak ketemu sama kamu. Kamu Serlok (Share Location) dimana lokasinya, nanti Kakak langsung kesana."


CHIKA : "Baik, kak."


Kemudian Chindy pun menutup telepon dari Chika dan mulai pergi dari Studio dengan menaiki Mobilnya yang berwarna Pink (Merah muda) setelah mendapat alamat dimana lokasi Chika sekarang.


---BERSAMBUNG---